Kelemahan wanita – Trik pengalihan logika ke emosi. Tidak dapat kita pungkiri bahwa diantara banyak orang di sekitar kita ada saja yang memendam maksud tidak baik dan ingin mencari suatu keuntungan dari kelemahan kita.
Suatu saat pasti kita akan menjumpai saat-saat dimana kita merasa sedang ditipu atau dimanipulasi. Artikel ini ditulis dengan tujuan mengantisipasi hal-hal yang demikian.
Meskipun yang paling sering terpengaruh dengan emosi adalah wanita, artikel ini sebenarnya bukan membahas tentang kelemahan wanita saja, tetapi kelemahan semua manusia yang bisa dimanfaatkan oleh HACKER PSIKOLOGI.
Ada 7 trik yang bisa menyeret kita masuk kedalam perangkap. Kabar baiknya dengan mengetahui ketujuh trik itu kita dapat dengan mudah menghindarinya sehingga tidak lagi diperalat. Bahkan kita juga dapat menjadi pelaku yang lebih baik.
Kasus pembunuhan akan 90% aman terkendali jika seorang detektif yang melakukannya, karena dia sudah mempelajari trik-trik gagal penjahat-penjahat yang sebelumnya dia hadapi, setuju ?
Tujuh faktor kelemahan wanita yang digunakan untuk memanipulasi itu adalah rasa bersalah, intimidasi, pemancingan ego, rasa takut, rasa ingin tahu, hasrat kita untuk disukai dan cinta.
Mereka yang memanfaatkan ke tujuh faktor tadi akan mengalihkan logika kita ke emosi, lapangan permainan yang dapat membuat kita lumpuh, tempat dimana kita dengan mudahnya diretas dan dikendalikan.
Mereka menggunakannya karena mereka mengetahui bahwa mereka tidak bisa mengalahkan fakta. Maka mereka berusaha untuk mempermainkan emosi kita dengan melancarkan satu atau beberapa serangan kepada kita sekaligus.
Berikut 7 trik yang memanfaatkan faktor kelemahan wanita
1. Rasa Bersalah
Misalnya dia berkata,
“Tega sekali kamu mengatakan hal itu? aku sangat kecewa karena kamu tidak mempercayaiku, aku tidak tahu lagi siapa kamu ini sebenarnya.”
Perkataan itu akan membuat kita merasa bersalah pada apa yang kita utarakan meskipun sebenarnya itu fakta dan kebenaran. Rasa bersalah tersebut digunakan untuk memperdaya kita.
2. Intimidasi
“Masalahnya dimana? tidak bisakah kamu membuat keputusan? apa kamu tidak memiliki cukup kepercayaan diri untuk melakukan hal itu !”
Untuk bisa memanfaatkan kita dia akan terus mengintimidasi. Dia akan mengintimidasi dan meremehkan kita seolah kita orang yang lemah, karenanya kita bersedia melakukan untuk membuktikan perkataannya tidak benar, atau kita merasa kalah dan terpaksa harus menurut.
3. Pemancingan Ego
“Kulihat kamu ini orang yang cerdas, aku hanya tidak ingin membiarkan peluang emas berlalu darimu. Bagaimana mungkin ? kamu sudah seperti diriku sendiri bagiku.”
Kita akan berusaha membuktikan perkataannya benar. Jika kita menolak maka kita juga akan merasa menolak pernyataan bahwa kita orang yang cerdas.
4. Rasa takut
“Kau tahu, aku bisa kehilangan kesempatan emas ini kalau kamu tidak ikut, kamu tahu apa yang sedang kamu lakukan kan? kamu tidak akan mendapatkan kesempatan emas ini lagi. Ini adalah kesempatan terakhir untuk menjadikannya kenyataan.”
Pada contoh diatas, Dia membuat seolah olah hadiahnya sudah digenggaman kita. Membuat kita takut kehilangan hadiah itu, dan jika kita menolak maka kita dijadikan alasan kenapa dia jadi tidak mendapatkan hadiah.
5. Rasa ingin tahu
“Ingat, kamu hanya hidup sekali. Coba sajalah. Kamu akan selalu bisa kembali ke keadaan semula. Hal itu mungkin menyenangkan dan mengasyikkan. Kamu tidak pernah tahu kecuali kamu mencobanya, bukan ?”
Beberapa orang rasa penasarannya sangat besar sehingga dapat melakukannya sendiri tanpa diminta, tapi ada juga yang membutuhkan dorongan agar mau bergerak dan mencoba, yang perlu didorong biasanya didorong ke hal-hal yang buruk.
6. Hasrat untuk disukai
“Kamu kan suka tantangan. Teman-teman pun berpikir begitu. Sungguh mengecewakan jika kamu tidak ikut bersama kami. Ayolah tidak seorangpun suka bila kamu mundur, ini kesempatan untuk membuktikan lagi kepadanya seperti apa dirimu.”
Semua orang senang apabila dirinya disukai. Apabila dengan melakukan suatu hal itu membuat kita semakin disukai maka kemungkinan besar kita akan melakukannya.
7. Cinta
“Jika kamu mencintaiku kamu tidak akan menanyakan hal itu kepadaku. Tentu aku benar-benar tulus mencintaimu. Aku tidak mungkin berbohong padamu.”
Untuk menipu, dia memanfaatkan rasa cinta. Cinta memang membutakan dan merupakan kelemahan wanita yang terbesar.
Simpulan : Simaklah dengan objektif, cara kotor diatas bisa mengacaukan kemampuan kita dalam mengurai fakta. Ketika emosi merasuk dalam fikiran kita maka tahanlah dulu, diamlah dan evaluasi kembali situasi yang ada jangan bertindak gegabah dan emosional. Susun lagi fakta-fakta secara objektif sehingga kita tidak diremote lagi oleh Hacker Psikologi yang jahil.